Booking.com

Saturday, December 24, 2011

25 Desember 1999, itu adalah natal terakhir bagiku. Natal yang meriah tapi sederhana, hanya bersama keluarga tapi penuh dengan kehangatan. Sayang, tidak akan terulang kembali.

Kami memiliki sebuah pohon cemara dihalaman rumah, kemudian papa punya ide untuk merapihkan halaman rumah tapi tidak ingin membuang pohon cemara. Akhirnya pohon cemara itu dirontokkan daunnya, dikeringkan dan ditebang. Kemudian pohon cemara itu dipindahkan ke sebuah pot berwarna putih. Kemudian papa mengecat ulang pohon cemara yang hanya tinggal ranting-ranting itu dengan cat berwarna hijau. Dan hasilnya sangat indah.

Pohon cemara itu di taruh di dalam rumah di pojokan ruangan dekat jendela ruang tamu dan kami menghiasi pohon itu dengan sederhana. Beberapa lampu kelap kelip dan kapas dengan hiasan kartu-kartu ucapan "selamat hari natal" dari keluarga dan teman-teman.

Selepas perayaan natal, pohon itu tetap berada di tempatnya, hiasannya pun tidak di ubah sama sekali.

17 Januari 2000
Seperti biasa saya berangkat ke sekolah, waktu itu saya masih SMP. Saat jam pergantian mata pelajaran, saya melihat dari depan kelas kepulan asap hitam pekat di langit spontan saya ke ruangan BP. "pak, ada kebakaran...." tapi bapak guru bilang tidak ada apa-apa. Pelajaran di lanjutkan tapi tidak berselang lama kepala sekolah mengumumkan semua siswa di pulangkan. Saat itu sekitar pukul 11 siang.

Seperti biasa pula, saya pulang sekolah berjalan kaki dengan melalui rute yang sama. Saat itu saya menggunakan kalung salib dan melewati lapangan Mataram. Lapangan tersebut terlihat kacau seperti bekas orang sudah mengobrak abrik sesuatu. Saya merasa hal itu saya tidak perlu tau, maka saya abaikan. Sesampai dirumah saya ceritakan ke mama soal kepulan asap kebakaran dan Lapangan Mataram yang berantakan sekali, karena mama saya seharian dirumah dan memang tumben saat itu tamu yang kerumah sepi.

Selepas jam 12 siang, papa saya pulang kerja dan baru saja menjemput adik-adik saya pulang sekolah dan mengatakan bahwa kepulan asap hitam tersebut adalah sebuah gereja katolik yang berada di depan Rumah Sakit Umum Mataram telah di bakar MASSA yang mengatasnamakan diri ORMAS ISLAM. Mereka melakukan pembakaran tersebut karena terhasut acara Tabligh Akbar yang dilaksanakan di Lapangan Mataram hari itu.

Sesaat itu entah karena apa, saya bilang sama papa "pa kita kemas-kemas ya, trus ke Bali". Papa saya bilang tidak ada terjadi apa-apa kok, mungkin ada masalah salah paham saja makanya gereja di bakar. Saya tetap tidak tenang, saya masuk ke kamar dan berkemas-kemas sampai celengan, buku, baju bahkan bola basket dibawah tempat tidur saya packing.

Sekitar pukul 3 sore, seorang teman papa yang polisi menelpon kerumah meminta kami untuk berkemas-kemas mengungsi ke rumahnya dia. Saya sudah siapkan semua barang-barang yang akan saya bawa, tapi papa saya bilang "celengan dan bolanya taruh di rumah saja ya, tidak akan lama besok juga kita sudah pulang, ini cuman sebentar dan tidak akan parah". Saya tidak mau, saya merasa saya tidak akan pernah merasakan rumah ini lagi beserta apa yang saya punya. Tapi akhirnya saya menyerah, saya tinggalkan barang-barang favorit saya termasuk celengan ayam yang sudah hampir penuh di kamar papa dan dikunci.

Pukul 4 sore, teman papa menjemput kami dengan mobil dinas kepolisiannya dan diungsikan di rumahnya. Sepanjang perjalanan saya melihat beberapa rumah yang sudah dibakar. Dan saya tau itu adalah rumah teman saya, mereka seorang KRISTEN semua.

Di rumah teman papa itu saya gak berhenti cari tau keadaan rumah dan nenek saya. Keluarga kami yang berada di Ampenan, sudah diungsikan terlebih dahulu dengan cara di terbangkan ke Bali dengan menggunakan penerbangan darurat.

Pukul 5 Sore TEPAT, saya gelisah, saya telepon rumah tetangga yang kebetulan teman sekolah, namanya Septi. "ncep gimana disana? ada orang ribut-ribut?", terdengar septi yang menangis "mbak lia, jangan nangis ya... rumahnya mbak lia sudah gak ada, sudah dihancurin, motornya di bakar, barang-barangnya di jarah" saya shock.. saya ga tau saya juga tidak ingat apakah saya melanjutkan pembicaraan dengan Septi atau tidak. Pecahlah tangisan saya, saya lari ke mama dan kasi tau tentang yang terjadi. Sangat cepat berlalu.

Sepanjang malam saya ga bisa tidur, selain suara tembakan dimana-mana tetapi hati dan tubuh saya ingin lari ke rumah. Ingin waktu itu dikembalikan, ingin rasanya saya melempar BOM ke mereka yang tidak punya OTAK itu. Tapi apa daya saya hanyalah seorang anak SMP.

Keesokan harinya sepertinya keadaan semakin memburuk, kami sekeluarga diungsikan ke Bali dengan menggunakan penerbangan darurat. Kami diungsikan ke Bali.

Beberapa hari kemudian saya mendengar cerita dari papa, kalau memang benar tidak ada 1 pun yang tersisa di rumah. Semua barang-barang di jarah termasuk tempat tidur dan peralatan makan.

Saat sekumpulan masa yang mengatakan dirinya ORMAS ISLAM, melewati rumah kami beberapa tetangga sudah berjaga di depan rumahnya untuk memantau rumah kami, saat orang-orang itu menengok ke rumah kami tetangga depan rumah mengatakan "itu bukan rumah orang kristen, itu orang jawa yang punya sedang keluar kota"... orang-orang itupun melewati rumah kami, tapi satu orang dipaling belakang kemudian berteriak "ini rumah orang kristen, itu pohon natalnya" seketika itu para tetangga yang mencoba menyingkirkan orang-orang itu, tidak berhasil. Mereka merusak pagar rumah, mendobrak pintu rumah, menyeret keluar sepeda motor, mesin jahit dan membakarnya. Tidak hanya itu mereka menjarah mengambil semua isi rumah, termasuk tempat tidur, baju bahkan celengan saya pun tidak luput.

Entah mengapa saya masih kesal, marah jika mengingat kejadian ini. Kenapa mereka gampang sekali terprovokasi?? Keenapa???

Saya menamatkan SMP di Bali dan melanjutkan SMA kembali ke Mataram kemudian Kuliah di BALI hingga sekarang.

Sampai sekarang pun TIDAK ADA SATU ORANG PUN dari mereka yang menjarah dan menghancurkan rumah saya datang untuk meminta maaf.

25 Desember 1999, natal terakhir saya dengan pohon natal. Semenjak itu, tidak ada lagi pohon natal. Pohon natal selalu ada dan tetap bersinar di hati. :)

Tuesday, November 22, 2011

Fiuhh.... Hampir saja...

Siang ini saya ingin makan mi goreng yang saya beli tadi malam (21/11/11) di Circle K (CK) depan Tiara Monang Maning, Denpasar - Bali. Indomie Mi Goreng Keriting Rasa Special... Yummeeyy

Satu per satu bumbu saya buka. Bumbu bubuk mengeras, tapi saya pikir ah mungkin karena panas. Tapi setelah saya pikir-pikir masa CK kepanasan. Hmmm... Iseng ngeliat bungkusnya lagi ehhh ada angka 110711, saya kaget ini Expired barang atau Expired kemasan. Karena penasaran saya buka bumbu kecap nya. Grrr.... Rasanya aneh, warna sambal dan minyaknya juga beda.


Saya ambil mi serupa yang saya beli juga. Merk, rasa, warna bungkus nya semua sama. Dan disitu tertera tanggalnya 270312. Wah Wah.. Ga bener nih saya rasa...


Saya memang jarang mengecek expired jika berbelanja di toko-toko yang kira-kira sudah mempunyai nama, seperti CK, HR, Hardys, Carrefour, Hypermart, Tiara. Karena menurut saya, mereka pasti punya system untuk mengecek kapan kadaluarsanya barang tersebut dan sudah dikeluarkan dari stok atau belum.

Dengan adanya kejadian ini, saya akan lebih hati-hati dalam berbelanja di tempat-tempat tersebut. Dan saya menghimbau teman-teman yang punya kebiasaan seperti saya dulu, yuk kita perhatikan juga kode expirednya jangan sampai kita yang dirugikan.

Mengenai Mi yang expired ini, jelas dong saya akan minta ganti rugi ditukar ke CK tempat saya beli awalnya. Semoga mereka ga ngeyelan yah.. hihihi... 




Yahh... Walaupun berujung pada "kekalahan" tapi kekalahan itu hanya sekedar nama saja, yaitu kalah. Tapi sebenarnya Indonesia itu menang loh kawan..

Kok bisa? Ya bisa lah.. Gini, dulu kan Indonesia ga pernah bisa sampai ke Final. Jangankan final, lulus pertandingan grup aja mungkin bisa dibilang "jarang". Tapi sekarang coba deh lihat, Garuda terbang sampe final loh, sampai di penghujung pertandingan. Itu artinya, Timnas Indonesia semakin dewasa, alias setiap kekalahan adalah awal dari kemenangan. Bahkan di pertandingan semalam melawan Malaysia di Seagames 2011 26th (21/11/11), sampai dengan menit ke 100 sekian, Indonesia masih bisa menyeimbangkan kedudukan. Walaupun harus kalah di adu pinalti. Gak apa-apa, nanti belajar pinalti lagi ya oms...

Semoga Timnas Indonesia akan terus belajar dari kekalahan-kekalahan yang mereka dapatkan sebelum menjadi sebuah kemenangan terbesar. Semoga mereka tetap bisa tegar dan semangat seperti pertandingan di Sea Games 2011 yang melibas semua lawannya.

Hmmm... Kalau dibahas berdasarkan subjektif, mungkin Tuhan masih belum mengijinkan Indonesia menang melawan Malaysia karena "mungkin" tujuannya adalah hanya untuk "balas dendam". Hehehe....

Ya pokoknya dan pada intinya, Tetap Semangat Garuda Muda.. Jangan Kebanyakan Makan Sosis dan Maen Iklan ya... Tetap Fokus pada inti dan tujuan. Aminn...

Sunday, November 20, 2011

Sudah tau kan soal kasus yang tergolong penipuan publik, dimana yang melibatkan TVOne, yaitu acara Charity Fashion Show Socialite. Nah berikut adalah tanggapan dari General Manager News and Sports tvOne, Totok Suryanto.

Totok menyatakan tvOne bukanlah penyelenggara acara penggalangan dana untuk amal yang dipermasalahkan Valencia Mieke Randa, pendiri Blood for Life Indonesia. Totok juga menjelaskanm bahwa dalam acara tersebut, tvOne datang hanya sebatas untuk meliput acara tersebut saja, sebagaimana halnya media-media lain. Karena itu, pihaknya tidak mengetahui siapa yang diundang, siapa yang akan diberi bantuan dan bagaimana dana bantuan disalurkan.

"Jika ada yang berkeberatan dengan acara charity itu sebaiknya bukan ditujukan ke tvOne, tapi ke panitia penyelenggara. Kami menegaskan tvOne tidak terlibat sama sekali dalam penyelenggaraan acara charity itu," ucap Totok.

Mengenai permintaan Silly yaitu untuk tidak di close up nya foto Nando dan dirinya yang ternyata tidak dipenuhi oleh pihak TVOne, Totok menjelaskan pihak tvOne sudah memenuhinya dengan tidak mengekspos gambarnya secara close up. Namun, tvOne sulit menghindari jika masih ada gambar Silly muncul di tengah kerumunan hadirin.

Saat menayangkan liputan acara Socialite ini, tvOne juga tidak pernah menyebutkan hasil dari acara amal itu akan disumbangkan untuk Nando. Totok sekali lagi menjelaskan bahwa tim tvOne datang meliput acara charity itu semata atas undangan Fifie Buntaran, yang merupakan pihak penyelenggara.

*Berarti iintinya berada pada Fifie Buntaran dong yang temennya si Melinda Dee itu??? X_x
Saat ini sedang heboh-hebohnya berita mengenai sebuah acara amal yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta. Kabarnya, acara amal yang dikemas dalam sebuah acara Fashion Show bernama SOCIALITE ini hanya lah merupakan settingan belaka alias hasil amalnya tidak disalurkan kepada orang yang dituju. Hal ini terungkap dari twitter milik Valencia Mieka Randa atau dipanggil Silly.

For Your Info aja nih. Valencia Mieka Randa atau yang lebih dikenal dengan Ms. Silly ini merupakan founder dari sebuah organisasi bernama Blood For Live. Beliau adalah seorang aktivis pekerja sosial terutama membantu anak-anak yang menderita penyakit berat.

Kronologi Berdasarkan Timeline Twitter dan Blog Silly:
Kasus acara fashion show settingan, Socialite ini berawal saat Valencia atau yang biasa dipanggil Silly ini diminta oleh Fifie Buntaran untuk datang ke acara amal yang berlangsung di Hotel Sheraton di daerah Gunung Sahari, Jakarta Pusat via BBM pada pukul 23:17 Wita. Silly diundang untuk menjelaskan kepada peserta amal tentang Nando, bocah kecil yang menderita gagal ginjal.



Betapa bahagianya Silly saat mengetahui gaun-gaun fashion dalam acara tersebut terjual dengan harga yang fantastis hingga sampai 190 Juta rupiah. Dan dalam pikirannya tentu dana amal pun akan semakin besar terkumpul untuk membantu Nando, anak kecil yang menderita gagal ginjal tersebut.

Tapi apa yang terjadi ? Alangkah kagetnya Silly, saat acara kegiatan amal fashion show itu telah selesai, tidak ada tanda-tanda transaksi, apalagi komitmen dari panitia untuk menyumbang hasil amal tersebut kepada Nando.

Kemudian Silly bertanya kepada Fifie Buntaran yang merupakan penyelenggara acara tersebut, tetapi Silly mendapatkan jawaban yang mencengangkan. Menurut Silly, Fifie mengatakan bahwa acara ini merupakan settingan buat tvOne, kemudian untuk dana amal Nando disarankan untuk membuat broadcast message saja.

Walaupun merasa kecewa, Silly tidak mempermasalahkan hal itu, tetapi Silly meminta kepada Fifie untuk tidak menampilkan gambar dirinya dan juga Nando. Tetapi ketika rekaman tersebut ditayangkan ada gambar rekaman Silly dan Nando walaupun hanya beberapa saat. Akhirnya Silly menumpahkan kekesalannya di twitter miliknya mengenai acara tersebut (www.twitter.com/justsilly) dan di Blognya (http://www.newsilly.com/2011/11/20/charity-settingan/).

 
Disatu sisi lain, menurut informasi dari Detik.Com dimana telah mengkonfirmasikan dengan Fifie Buntaran, penyelenggara acara 'Charity Fashion Show' Socialite TVOne. Fifie membantah bahwa acara tersebut adalah settingan semata.

Menurut Fifie, Valencia Mieka Randa (Silly), pihak yang akan menerima sumbangan untuk nantinya diserahkan kepada Nando, bocah penyandang gagal ginjal, telat datang di acara amal. Sehingga uang hasil amal tersebut diserahkan kepada pihak lain yang juga membutuhkan.

Menurut keterangan dari Mbak Silly, dia telat karena harus  meminta ijin terlebih dahulu kepada sang ibunda Nando untuk menayangkan fotonya di media televisi.

Menurut saya, jika dilihat dari situasi. Fifie pun memang SALAH. Salahnya adalah, dia mengajak Mbak Silly tengah malam begitu, kalau saya sih sudah jelas pasti sudah tidur. Dan pagi harinya dibalas, tapi malah dapat balasan lagi jam 12 siang esok harinya. Saya pun tidak bisa membatalkan jadwal saya mendadak seperti itu. Dan memang sudah sewajarnya jika saya menjadi Mbak Silly, saya akan meminta ijin terlebih dahulu kepada ibunda Nando. Walaupun Mbak Silly telat tapi tidak sewajarnya Fifie seperti itu.

Yaahhh... Nasi sudah menjadi bubur, mau digimanain lagi, mau pakai hukum bisa saja nanti hukum dan berita di bolak balik. Teman-teman sudah tau sendiri kan seperti apa.

Kasian yah Nando... Mbak silly semangad ya.. Jangan menyerah sampai disini aja, mungkin sekarang Nando ga bisa dapat 190 Juta, tapi TUHAN akan memberikan NANDO 10x Lipat. Aminnn.....

Eh iya lupa.. Fifie Buntaran ini sohibnya Melinda Dee loh... Itu tuh yang berhubungan dengan Citibank itu.. :D


CMIIW
Correct Me If I'm Wrong
:)
Pagi ini saya membaca sebuah cerita dimana cerita ini adalah nyata alias true story. Cerita ini menceritakan kesetiaan seorang suami kepada istrinya yang saat itu sedang sakit.

Figur seorang suami yang saya maksud itu adalah Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yang sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment Bisa dibilang, beliau adalah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia.

Di usianya yang 60 tahun-an, Pak Suyatno dengan sabar dan penuh cinta kasih merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Saat istrinya melahirkan anak yang ke-empat. Tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Pada tahun ke-tiga setelah kejadian itu, mendadak seluruh tubuh istrinya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja, Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Siang hari Pak Suyatno pun pulang sejenak untuk menyuapi istrinya makan. Sore hari setelah memandikan istrinya, Pak Suyatno menemani istrinya bercengkrama dan ia menceritakan kepada istrinya yang ia lakukan pada hari itu. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan.

Rutinitas ini sudah dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Suatu hari, saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya. Dengan kalimat yang cukup hati-hati, si anak sulung berkata:

“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bapak,...." Ucap si Sulung sambil berlinang air mata.

“Sudah kesekian kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibu pun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.

Namun, apa yang dijawab oleh Pak Suyatno? Sesuatu jawaban yang mendalam, yang saya rasa mungkin tidak semua laki-laki di dunia ini bisa menjawab hal yang sama.

”Anak-anakku, Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian, kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.”

Suatu hari, Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan ditengah acara, presenter mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno: "Bagaimana Pak Suyatno mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa"

Pak Suyatno pun menjawab:

“Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan."

"Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya dan sewaktu dia sehat dia pun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati nya bukan dengan mata. Dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu. Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehat pun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit”

”Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya. BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH”.

Guys.. ini bukanlah sekedar dongeng atau karangan semata, ini adalah kisah nyata dimana Cinta itu benar adanya. Tapi tergantung kita sendiri apakah tetap berkomitmen atau tidak.
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!