Booking.com

Monday, December 30, 2013



Belakangan ini aku lagi suka nonton Youtube dari videonya Sacha Stevenson. Di videonya banyak menceritakan tentang kebenaran orang-orang Indonesia.



Salah satunya adalah tentang uang kembalian saat kita belanja. Tidak hanya orang-orang yang disebutkan koruptor saja yang korupsi, secara nominal yang dia ambil sampe berjuta juta bahkan bermilyar-milyar.

Nah, sedangkan di supermarket, pom bensin atau sejenisnya malah juga ikut ikutan korupsi. Seharusnya kembaliannya 400 malah ga dikasi alasan ga ada uang kecil atau bahkan malah dikasikan kembalian berupa permen. OK, kalo dia konfirmasi "maaf saya ga ada uang kecil, boleh saya tukar dengan permen (atau apa kek gitu)" kan lebih enak. Lah.. ini langsung diambil dan langsung diganti permen.

Pernah beberapa kali di pusat perbelanjaan, kembalian gue mestinya ada lagi Rp. 150 tapi gak dikasiin, "Mbak lagi 150 saya mana" eh malah dijawabin "150 aja pelit". "Mbak tau gak ngambil Rp. 150 pun tanpa konfirmasi sama dengan namanya maling alias koruptor, mbak nyadar gak kalo mbak sudah jadi koruptor, lagian kalo gak pelit, gak kaya saya, yang kaya malah Ti*R*".

Sore harinya saya kembali ke tempat perbelanjaan itu (ya mau ga mau soalnya satu-satunya pusat perbelanjaan yang agak besar di dekat rumah), and you know what? Saya perhatikan, di kasir tempat sebelah tempat saya mengantri (si kasir yang sebelumnya), dia nawarin dan nanyain kembalian recehan ke yang belanja. Dan kasir ditempat saya ngantri pun menawarkan kembalian recehan mau disumbangin atau di kasi permen (ga tau deh bakal disumbangin kemana wkwkwkw). Sama tuh dengan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia, jika ada kembalian recehan, pasti diminta boleh disumbangin atau gak. 

Solusinya ya 1, jangan malu untuk minta kembalian kita walaupun itu cuman 200 perak.
Kalau gak mau minta, jangan ngedumel di belakang.
Kalau sudah bilang untuk diamalkan jangan menggerutu entar malah gak jadi berkat.
Kalau ga mau diganti permen, ya bilang jangan atau kalau sudah terlanjur bilang iya tapi gak ikhlas, jangan dimakan permennya ntr malah sakit perut.

God Bless You

0 comments:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!